Sabtu, 05 Februari 2011

Rahasia Tiga Pertanyaan


Pada masa permulaan Islam, ketika orang berbondong-bondong masuk Islam, orang-orang kafir Quraisy semakin tidak suka kepada Nabi Muhammad saw dan pada perkembangan Islam yang pesat. Ketika itu, di kota Yatsrib- yaitu kota yang setelah nabi berhijrah kesana dinamakan madinah- hidup sekelompok orang Yahudi yang jumlahnya cukup banyak, Mereka termasuk ahlul kitab karena mereka memiliki kitab Taurat.  Akan tetapi, kitab Taurat yang ada ditangan mereka telah mengalami beberapa perubahan. Jadi, tidak utuh seperti waktu diturunkan kepada Nabi Musa as.
Kaum kafir Quraisy mengirim utusan untuk menemui para pendeta Yahudi di Yatsrib. Utusan itu menceritakan tentang Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah swt. Utusan itu juga menceritakan bahwa Muhammad saw mengaku menerima wahyu dari Allah Swt.
Utusan kafir Quraisy itu berkata kepada para pendeta Yahudi “ Kalian adalah pemuka bangsa Yahudi. Kalian adalah ahlul kitab yang pertama. Kalian memiliki ilmu tentang kenabian yang tidak kami miliki. Maka beritahukanlah kepada kami, apa pendapat kalian tentang Muhammad?”
Seorang pendeta Yahudi menjawab ,” Cobalah kalian tanyakan tiga hal kepadanya. Tanyakanlah tentang sekelompok pemuda yang hidup pada zaman dahulu dan memiliki kisah menakjubkan. Lalu. Tanyakan kepadanya tentang lelaki gajah perkasa yang perkasa yang mengembara ke timur dan kebarat. Tanyakan pula kepadanya tentang ruh, apakah ruh itu ? jika dia bisa menjelaskan yang pertama dan kedua, serta tidak menjelaskan yang ketiga, dia benar-benar nabi”.
Utusan Quraisy itu pun kembali ke makkah. Begitu sampai, mereka mengabarkan perkataan pendeta Yahudi pada pemuka kaum kafir Quraisy. Lalu mereka bersama-sama  menguji Rasulullah saw dengan tiga pertanyaan itu.
Untuk menjawab tiga soal itu, Allah swt menurunkan surat al-Kahfi. Dengan surat Kahfi itu, beliau menjawab tiga pertanyaan dengan tepat.
Soal pertama dijawab dengan cerita tentang Ashabul Kahfi, sekelompok anak muda yang memasuki gua karena melarikan diri dari kejaran raja yang lalim, bengis, lagi kejam. Anak-anak muda  itu disertai seekor anjing. Mereka tertidur dalam gua lebih dari tiga ratus tahun. Ketika bangun, mereka mendapati negerinya telah berubah total. Semua orang yang mengetahui kisah mereka, merasa takjub. Rasulullah menjelaskan kisah Ashabul Kahfi itu secara rinci dan jelas.
Soal kedua, beliau jawab dengan kisah Dzulqarnain. Seorang raja perkasa yang menundukkan banyak raja dan berkeliling ke dunia timur dan barat. Sampai akhirnya, Dzulqarnain bertemu dengan kaum yang memintanya untuk membangun tembok pemisah antara mereka dengan Ya’juj dan Ma’juj, agar mereka aman dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj , sampai akhir kisah.
Adapun pertanyaan mereka yang ketiga, yaitu tentang ruh, maka rasulullah, maka Rasulullah saw menjawabnya dengan firman Allah swt dalam surat Al Isra (17) ayat 85
 Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan aku tidak diberi ilmu kecuali sedikit,”
Dengan demikian, Rasulullah saw telah menjawab ketiga pertanyaan itu dengan tepat, karena beliau mendapat bimbingan langsung dari Allah Swt.Seketika itu, banyak dari kaum kafir Quraisy yang percaya bahwa Nabi Muhammad saw benar-benar seorang nabi utusan Allah, dan ajaran Islam yang beliau bawa benar-benar datang dari Allah.
Akan tetapi, walaupun mereka mengetahui hal itu, tetap saja banyak orang kafir yang tidak mau beriman. Kekafiran mereka taka lain disebabkan karena rasa gengsi, angkuh dan cinta pada dunia.

Sumber : Ketika Cinta Berbuah Surga (Habiburrahman El Shirazy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar