Sabtu, 05 Februari 2011

Kalimat Pengusir Maksiat


Seorang ulama terkemuka, Imam Sahl bin Abdullah Al-Tastari menuturkan kisah dirinya, “ketika berumur tiga tahun, aku ikut pamanku yaitu Muhammad bin Sanwar untuk melakukan qiyamullail (shalat malam). Aku melihat cara shalat pamanku dan aku menirukan gerakannya.

Suatu hari pamanku berkata kepadaku, “ apakah kau mengingat Allah yang menciptakanmu ?”
Aku menukas, “ bagaimana caranya aku mengingatkanya ?”
Beliau menjawab “ Anakku, jika kau berganti pakaian dan ketika hendak tidur, katakanlah tiga kali dalam hatimu, tanpa menggerakkan lisanmu,

“ Allahu ma'i.....Allahu naadhiri....Allahu syaahidi “ (Artinya, Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah menyaksikan aku!)

aku menghafalkan kalimat itu, lalu mengucapkannya bermalam malam, kemudian, aku mencertakan hal ini kepada paman.

Pamanku berkata, “ Mulai sekarang , ucapkan zikir itu sepuluh kali setiap malam “

Aku melakukannya , aku resapi maknanya, dan aku merasakan ada kenikmatan dalam hatiku. Pikiran terasa tenang. Aku merasa senantiasa bersama Allah SWT.

Satu tahun setelah itu, paman berkata “ Jagalah apa yang aku ajarkan kepadamu, dan langgengkanlah sampai kau masuk kubur. Zikir itu akan bermanfaat bagimu di dunia dan di akhirat.”

Llau, pamanku berkata, “ Hai Sahl, orang yang merasa selalu disertai Allah, dilihat Allah, dan disaksikan Allah, akankah dia melakukan maksiat”.

Kalimat Allahu ma'i, Allahu naadhiri, Allahu syaahidi ! Sangat terkenal di kalangan ulama 'arifbillah. Bahkan syeikh Al-Azhar Imam Abdul Halim Mahmud, yang dikenal sebagai ulama yang arif billah menganjurkan kepada kaum muslimin untuk menancapkan kalimat ini didalam hati. Maknanya yang dahsyat, jika dihayati dengan sungguh-sungguh , akan mendatangakan rasa ma'iyatullah (selalu merasa disertai, dilihat dan disaksikan oleh Allah Swt, diman dan kapan saja)

pada akhirnya rasa ini akan menumbuhkan takwa yang tinggi kepada Allah Swt. Kalu sudah begitu, apakah orang yang merasa selalu disertai, dilihat dan disaksikan Allah akan melakukan maksiat ?

Sumber : Ketika Cinta Berbuah Surga (Habiburrahman El Shirazy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar