Sabtu, 29 Januari 2011

Biografi KH. Imam Zarkasyi

Salah seorang tokoh penting Pendidikan Indonesia, pendiri Pondok Modern Gontor ini lahir di Desa Gontor pada 21 Maret 1910 M. Ia adalah putra ketujuh (bungsu) dari Kyai Santoso Anom Besari. Ayahnya, Kyai Anom Santoso dikenal sebgai ulama wara’ dan berwatak pendiam, zuhud dalam beribadah, berbudi luhur dan berakhlak mulia. Sedangkan ibunya Nyai Sudarmi Santoso, seorang wanita shalehah, berwatak keras dan seorang yang cekatan.


Lahir dan besar pada masa penjajahan membuat Zarkasyi kecil hidup dalam masa-masa sulit. Dalam usia sepuluh tahun (sekitar tahun 1918)., Imam Zarkasyi menjadi Yatim. Sekitar tahun 1920-an Ibunya menyusul sang Ayah. 

Setelah sang Ibu Tiada, ketujuh saudara inipun bermusyawarah. Dalam musyawarah itu, Imam Zarkasyi dan kedua kakaknya mengusulkan agar harta peninggalan orang tua dalam masa sepuluh tahun mendang tidak diusik-usik demi masa depan belajar mereka bertiga. Agar tiga putra yang terkecil itu dapat melanjutkan cita-cita nenek moyang mereka, agar menjadi alim dan soleh. Selalu belajar di pondok pesantren dan belajar agama sebanyak-banyaknya.

Tak seorang pun merasa keberatan atas usulan Zarkasyi. Tanah peninggalan orang tua kemudian diolah oleh Raden Rahmat Soekarno, saudara tertua. Dan hasilnya dimanfaatkan untuk biasay belajar Imam Zarkyasyi dan kedua kakaknya. 

Sesuai dengan pesan Ibunya, Imam Zarkasyi mulai mondok (belajar di Pondok Pesantren) dan sekolah pada usia kurang dari 10 tahun. Ia masuk SD di desa Nglumpang (desa sebelah timur GOntor) ini adalah sekolah satu-satunya di daerah Gontor dan sekitarnya. Kegiatan mengaji kitab di pondok diikuti Imam Zarkasyi dengan memanfaatkan waktu diluar jam belajar di sekolahnya.

Bersambung…
Bagian selanjutnya InsyaAllah segera menyusul…
  

1 komentar:

  1. Wah, itu kyai saya gan..:)


    lam kenal ya...:)
    sambangi blog saya gan

    BalasHapus