Ketika Cheng Ho lahir, Kaisar Ming pertama sedang gencar mengerahkan usaha untuk mempersatukan kembali China di bawah kekuasaannya setelah dinasti Yuan atau Mongol (1279-1368) runtuh. Pada masa itu, walau pun Ming telah mengusai keadaaan ternyata belum seluruh daratan Tiongkok berhasil Ia taklukkan, dan Yunnan termasuk salah satu provinsi yang dengan gigih mempertahankan independesinya dan tidak bersedia tunduk pada pemerintah pusat. Baru sekitar tahun tahun 1382, ketika Cheng Ho berusia 11 tahun tentara Ming baru berhasil menaklukkan provinsi Yunnan . Ayah Cheng Ho menjadi salah satu korban dalam pertempuran penaklukkan ini.
Cheng Ho pun ditangkap dan dikebirikan oleh tentara Ming dan kemudian dibawa ke Beijing yang pada masa itu masih bernama Peiping . Di Ibu kota Ia mengabdi kepada raja Zu Di, putra keempata Kaisar Ming sebagai seorang kasim (orang kebiri)
Cheng Ho bekerja di kalangan istana dan lambat laun berhasil menarik perhatina tuannya sehingga kedudukannya menanjak dari seorang budak hina menjadi pejabat tinggi istana. Cheng Ho sangat setia pada tuannya.
Ketika raja Yan (Zu Di) mengibarkan panji-panji peperangan menyerang Kaisar Jiwen yang beribukota di Nanjing , Cheng Ho pun ikut angkat senjat. Dalam satu kesempatan dalam pertempuran itu, Cheng Ho berhasil menyelamatkan nyawa raja Zu Di. Karena jasanya inilah, Ia kemudian diangugrahi nama keluarga Zheng dari Ma. Raja Yan berhasil mengalahkan kaisar Jianwen dan naik takhta di kekaisaran Ming dnegan menggunakan gelar Ming Cheng Zu.
Beberapa tahun setalah Raja Yan duduk duduk di singgasana, dengan segenap tenaga, Raja mengirim ekspedisi Laut terbesar yang pernah ada di sejarah negri tirai bambu. Menurut Kaisar, panglima ekspedisi haruslah seorang yang dapat dipercaya dan bebakat menjadi pemimpin. Kaisar kemudian menunjuk Cheng Ho untuk melakukan tugas itu. Dan benar saja, pilihan Kaisar tidak keliru. Sebagai hasil dari sukses ekspedisi perdananya, para utusan dari luar negeri berduyun-duyun mengunjungi Tiongkok untuk menyampaik hormat kepada Kaisar Ming sebagai perngusa tertinggi di belahan bumi selatan ketika itu. Mereka bersal dari negri-negri yang pernah dikunjungi Cheng Ho dan armadanya.
Karena keberhasilan ekspedisi pertama inilah, Kaisar menyerahkan sepenuhnya pimpinan tertinggi atas pelayaran berikutnya kepada Cheng Ho. Nama Cheng Ho dan nama kekaisaran China pun kian tersebar harum di kalngan puluhan Negara asing sampai jauh diluar perbatasan negri Tiongkok.
Sumber : A. Dahana, kata pengantar dalam Cheng Ho, penyebar Islam dari China ke Nusantara (Tan Ta Sen, Penerbit Buku Kompas, 2010) Cet. I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar